Sekolah sebagai Pranata Sosial Pendidikan

Syukur Alhamdulillah akhirnya bisa menulis lagi walaupun belum sempurna. Semoga seiring dengan terus menulis, ilmu semakin bertambah untuk diri sendiri dan orang lain serta bisa mengemukakan pendapat atau hanya sekedar sharing.

Sebelum membahas lebih jauh tentang sekolah sebagai pranata pendidikan, yuk kita kenalan dulu dengan pranata sosial. Menurut beberapa ahli, Pranata sosial adalah :

  • Koentjaraningrat. Pranata sosial yaitu suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.
  • Selo Sormadjan dan Soelaeman Soemardi. pengertian pranata sosial merupakan semua norma-norma dari segala tingkat dan juga yang berkisar pada suatu keperluan pokok didalam kehidupan masyarakat yang merupakan suatu kelompok yang diberi nama ialah sebagai lembaga kemasyarakatan.
  • Summer. Dari sudut kebudayaan, Summer berpendapat bahwa pranata sosial adalah sebagai perbuatan, cita-cita, sikap, dan juga perlengkapan kebudayaan, yang mempunyai sifat kekal dan juga yang bertujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam masyarakat yang berfungsi untuk dapat menciptakan keteraturan dan juga integrasi dalam masyarakat. Dan masih banyak pendapat lain yang tidak penulis sampaikan di sini.

Dari beberapa pendapat mengenai pranata sosial menurut para ahli, dapat penulis simpulkan bahwa Pranata Sosial adalah seperangkat aturan atau norma yang telah disepakati dan dijalankan bersama untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia. Tujuannya agar tercapai keteraturan dalam bermasyarakat dan sebagai pembentuk persatuan. (Ustad Fatah Al Hakim, S.E.I., M.M)

Secara umum pranata sosial dibagi dua. Pertama, Basic Social Institutions. Adalah pranata sosial yang bersifat pokok dan sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Contohnya pranata keluarga, pranata pendidikan, pranata ekonomi, pranata hukum, pranata agama, dan pranata kesehatan. Pranata tersebut digolongkan menjadi basic social inistitutions sebab bisa memenuhi kebutuhan dasar anggota masyarakat. Kedua, Subsidiary Social Institutions. Pranata Basic Social Institutions. Adalah pranata sosial yang bersifat pelengkap dan sering disebut kurang penting dalam kehiupan masyaakat. Misalnya, pranata pariwisata. Pranata tersebut tidak berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Secara umum, ciri-ciri pranata sosial adalah sebagai berikut :

  1. Memiliki tujuan jelas.
  2. Memiliki aturan atau tata tertib mengikat.
  3. Memiliki kekekalan atau jangka waktu tertentu.
  4. Memiliki prasarana atau kelengkapan.
  5. Memiliki simbol atau lambang tertentu.

Kembali ke topik, pranata pendidikan masuk ke dalam basic social institutions karena keberadaanya dianggap penting oleh masyarakat. Dan pranata lain yang tak kalah penting adalah pranata agama, pranata keluarga, pranata hukum, dan pranata ekonomi.

Pranata pendidikan disamping dapat diperoleh melalui keluarga dan masyarakat, juga dapat diperoleh melalui sekolah. Pranata tersebut sangat berperan dalam mengantarkan seseorang pada norma dan nila atau budaya tertentu. Melalui pendidikan, seseorang akan lebih mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi dan memiliki wawasan yang luas, sehingga tujuan hidupnya akan lebih terarah.

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran atau pelatihan. pendidikan juga merupakan salah satu wadah sosialisasi nilai-nilai yang ideal di masyarakat.

Fungsi pendidikan adalah sebagai berikut.

  1. Membantu dalam mengembangkan potensi diri agar bisa memenuhi kebutuhan sendiri dan masyarakat.
  2. Membantu untuk sanggup bertahan bagi kehidupannya kelak.
  3. Melestarikan kebudayaan. Dengan pendidikan akan terjadi trasfer budaya dengan mewariskan kepada generasi berikutnya.
  4. Mengembangkan kemampuan berpikir dan berbicara secara rasional.
  5. Meningkatkan cita rasa keindahan para siswa.

Sekolah sebagai pranata pendidikan harus memiliki kelima atau lebih ciri yang disebutkan di atas, jika tidak maka terjadi ketidakteraturan dalam sekolah. Salah satunya adalah memiliki aturan atau tata tertib mengikat. Ini menjadi sangat penting agar tujuan dan keteratuan dalam masyarakat sekolah terjaga. Aturan atau tata tertib bisa berupa seragam dan atribut tertentu dan tata tertib yang tertulis dan terprogram.

Penerapan aturan atau tata tertib menjadi tanggungjawab masyarakat sekolah dan terus dilakukan dengan konsisten. Tujuannya jelas, agar tercipta keteraturan dalam masyarakat sekolah serta terlaksananya proses transfer ilmu pengetahuan, keterampilann dan karakter baik sehingga tercipta sebuah lingkungan berbudaya dalam sekolah. Terima kasih.

 

Posted by : Ustad Fatah Al Hakim, S.E.I., M.M

4 thoughts on “Sekolah sebagai Pranata Sosial Pendidikan

  1. Alhamdulillah, jossss pak. Bikin gerakan SAGU TUSAN pak, SAtu MingGU saTU tuliSAN gawe seluruh civitas sekolah hehe

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *